Kabut tebal
dan hawa dingin
menyelimuti, menemani
kotaku hari ini
Berjalan
tanpa tahu kemana arah tujuanku berhenti
dingin,
menusuk kulit
membangunkanku dari lamunan singkat
Kutengok kotaku sekali lagi
nampak wajah-wajah memelas,
nampak tangan-tangan mungil,
dan pakaian lusuh
sangat menyayat hati
di tengah keramaian
malam ini di kotaku
malam ini di kotaku
Mereka berasal jauh dari kota seberang
tak ingat kapan mereka datang
tak tahu pula kapan mereka kembali
ya,
tentu saja,
bukan karena mereka lupa kampung halamannya
bukan juga karena mereka sukses di perantauan
Mereka ingin pulang
setelah sekian lama tertatih di perantauan
namun, apa daya?
apa guna 1000, 2000, 10.000 rupiah di tangan mereka?
setelah seharian mengamen dipinggiran kota
apa bisa?
Lalu aku sadar
dalam termenung, hatiku teriris
dalam termenung, aku bersyukur atas nikmat-Nya
"Alhamdulillah, Engkau telah menyadarkanku akan hidup, berkat tangan-tangan mungil itu"
Aku berdoa bagimu
sobat, semoga engkau dapat mencapai cita-citamu
pulang ke kampung halamanmu
0 komentar:
Posting Komentar