RAISA - LDR
Selasa, 03 Juni 2014
Diposting oleh
Unknown
di
07.02
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
RAISA - TERJEBAK NOSTALGIA
Diposting oleh
Unknown
di
06.56
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
RATAPAN GADIS DI ATAS KUBUR
Kamis, 22 Mei 2014
Dengan rambut terurai yang kusut masai, seorang gadis kecil berlari-lari sambil menangis mengikuti jenazah ayahnya yang diusung menuju tempat pemakaman.
Melihat iring-iringan jenazah lewat depan rumahnya, Hasan Al Basri yang duduk di depan pintu rumahnya bangkit dan bergabung dalam iring-iringan itu.
"Ayah, mengapa begitu singkat umurmu?" ratap gadis kecil itu mengikuti iring-iringan itu.
Hasan Al Basri merasa trenyuh ketika melihat keadaan gadis kecil itu, perasaannya menjadi iba. Takdir telah menentukan bahwa gadis sekecil itu harus kehilangan bapak, padahal gadis seumurannya masih sangat memerlukan figur atau sosok seorang bapak.
Esok harinya, ketika Hasan Al Basri kembali duduk di muka pintu seperti hari kemarin, gadis kecil itu lewat lagi. Gadis itu berlari-lari kecil sambil meratap dan menangis menuju makam ayahnya. Hal itu membuat Hasan Al Basri mengikutinya dari belakang. Ia ingin tahu apa yang akan diperbuat oleh gadis kecil itu.
Setibanya di pemakaman, Hasan Al Basri melihat gadis kecil itu memeluk makam ayahnya, pipinya diletakkan di atas gundukan tanah sambil meratap-ratap.
Dari persembunyiannya, Hasan Al Basri selalu mengikuti apa yang dilakukan oleh gadis kecil itu, dan ia mendengarkan apa yang diucapkan oleh gadis kecil itu.
"Ayah, malam ini engkau sendirian terbaring dalam kegelapan kubur, tanpa lampu penerangan dan penghibur. Jika malam kemarin aku masih bisa menyalakan penerangan untukmu. Tapi sekarang, siapakah yang akan menerangimu, dan siapa pula yang akan menghiburmu? Ayah, malam kemarin aku masih bisa menggelar tikar untuk alas tidurmu, tapi sekarang siapakah yang akan menggelarkan tikar untukmu? Jika malam-malam kemarin aku bisa memijiti kaki dan tanganmu, sekarang siapakah yang memijitimu?" terdengar memilukan ratapan gadis kecil itu. Sesekali terdengar sayup-sayup isak tangisnya. Hati Hasan Al Basri menjadi trenyuh di balik persembunyiannya.
"Ayah, jika kemarin aku yang menyelimuti tubuhmu, tetapi kini siapa yang menyelimutimu tadi malam," kembali terdengar suara gadis itu diantara isak tangisnya. "Kemarin engkau masih bisa memanggilku, Ayah, dan aku menjawab untukmu, tetapi semalam, siapa yang engkau panggil? Dan siapa pula yang menjawabmu?"
"Ayah, jika kemarin engkau minta makan dan aku yang melayani, apakah kau semalam minta makan? Dan siapa pula yang melayanimu? Dulu aku yang selalu memasak makanan untukmu, tetapi kemarin siapa yang memasak untukmu?"
Karena tak tahan mendengar ratapan-ratapan mengharukan dari gadis kecil itu, akhirnya Hasan Al Basri keluar dari persembunyiannya lalu menghampirinya. Tak terasa air matanya jatuh karena haru.
"Anakku, janganlah engkau mengucap seperti itu," kata Hasan AL Basri berusaha menenangkan hati si gadis keci itu. "Seharusnya ucapkanlah kata-kata ini : Ayah, engkau telah kukafani dengan kain kafan bagus, masihkah kau memakai kain kafan itu? Dan kata orang shaleh, bahwa kain kafan orang yang telah meninggal ada yang diganti dengan kain kafan surga dan kain kafan neraka. Kain kafan manakah yang Ayah pakai sekarang? Kain kafan dari surga atau dari neraka?
Ayah, kemarin aku telah meletakkan tubuhmu yang segar bugar dalam kubur, masih bugarkah tubuhmu hari ini?
Ayah, kemarin aku telah meletakkan tubuhmu yang segar bugar dalam kubur, masih bugarkah tubuhmu hari ini?
Gadis kecil itu terus saja mendengarkan ucapan yang dicontohkan oleh Hasan Al Basri tanpa henti.
"Ayah, orang-orang alim mengatakan bahwa semua hamba besok ditanya tentang imannya. Diantara mereka ada yang bisa menjawab ada juga yang hanya membisu. Yang kupikirkan, apakah ayah bisa menjawab, ataukah hanya bisa membisu?
Ayah, kutanya bahwa kuburan itu bisa dibuat luas atau pula bisa dibuat sempit. Bagaimanakah kuburan Ayah sekarang? Bertambah luas atau sempitkah kuburan Ayah? Dan kuburan itu katanya secuil dari taman di surga tetapi juga bisa merupakan secuil tanaman di neraka. Yang menjadi pikiranku, menjadi cuilan apakah kuburan Ayah sekarang? Taman surga ataukah taman neraka?
Ayahku, kutahu bahwa liang kubur bisa menghangati mayat dengan memeluknya seperti pelukan Ibu terhadap anaknya, tetapi bisa juga merupakan lilitan yang sangat erat sehingga mampu meremukkan tulang-tulang. Bagaimanakah keadaan tubuh Ayah sekarang?
Ayah, orang shaleh mengatakan, orang dikebumikan itu ada yang menyesal mengapa semasa hidupnya hanya melakukan sedikit amalan yang baik, tetapi adapula yang bahagia karena ia telah melakukan semua amalan yang baik. Yang kutanyakan pada Ayah, apakah engkau termasuk orang yang menyesal, atau orang yang bahagia Ayah?
Ayah, dulu setiap aku memanggilmu engkau selalu menjawab, tetapi kini engkau kupanggil-panggil tak lagi mau menjawabku. Kini engkau telah berpisah denganku, dan tak akan berjumpa sampai hari qiamat. Semoga Allah tak menghalangi perjumpaanku denganmu kelak."
Demikian beberapa nasihat Hasan Al Basri yang disampaikan kepada gadis kecil itu dalam meratapi ayahnya yang sudah meninggal.
"Sungguh baik nasihat Bapak, aku sangat berterimakasih sekali." kata si gadis kecil itu.
Kemudian Hasan Al Basri mengajak gadis kecil itu pulang, meninggalkan kuburan Ayahnya.
Kemudian Hasan Al Basri mengajak gadis kecil itu pulang, meninggalkan kuburan Ayahnya.
Diposting oleh
Unknown
di
02.40
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
KATAKAN INSYA ALLAH
Seorang lelaki menuju pasar untuk membeli seekor keledai. Di tengah perjalanan, ia bertemu temannya.
"Mau kemana kamu?" tanya temannya.
"Ke pasar mau membeli seekor keledai," jawabnya.
"Katakan 'Insya Allah' begitu," kata si teman.
"Buat apa bilang 'Insya Allah' segala? Uang ada di sakuku, dan keledai tersedia di pasar." jawabnya.
Ketika sedang mencari-cari keledai yang cocok, uang di sakunya di copet. Akibatnya ia pulang dengan perasaan kesal dan sedih.
Di tengah perjalanan pulang itu, ia kembali bertemu dengan temannya tadi.
"Apa yang terjadi dengan kamu? Mana keledai yang kamu beli?" tanya temannya dengan heran.
"Uangnya dicopet, 'Insya Allah'," jawabnya acuh tak acuh.
"Mau kemana kamu?" tanya temannya.
"Ke pasar mau membeli seekor keledai," jawabnya.
"Katakan 'Insya Allah' begitu," kata si teman.
"Buat apa bilang 'Insya Allah' segala? Uang ada di sakuku, dan keledai tersedia di pasar." jawabnya.
Ketika sedang mencari-cari keledai yang cocok, uang di sakunya di copet. Akibatnya ia pulang dengan perasaan kesal dan sedih.
Di tengah perjalanan pulang itu, ia kembali bertemu dengan temannya tadi.
"Apa yang terjadi dengan kamu? Mana keledai yang kamu beli?" tanya temannya dengan heran.
"Uangnya dicopet, 'Insya Allah'," jawabnya acuh tak acuh.
Diposting oleh
Unknown
di
01.37
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Selasa, 20 Mei 2014
Biodataku
Kenalin, nama gue Marika Suffi Amalia. Gue anak pertama dari 3 bersaudara. Ini foto diambil waktu gue karya wisata ke Bali. Yah, tepatnya di Bedugul. Oke, untuk menyingkat waktu, tempat dan lain-lain kita mulai aja pemaparan bio gue. Tapi berhubung gue sebenernya nggak biasa pake kata "gue", "lo" bahkan "lo gue end" maka untuk kali ini kita kenalan pake bahasa Indonesia sesuai Ejaan Yang Disempurnakan aja. Let's see!
Nama saya Marika Suffi Amalia. Kalian (bro/sist/mbak/mas/bli/gek/bapak/ibu ...) bisa panggil saya Marika. Saya lahir sebagai anak sulung dari tiga bersaudara. Umur saya sekarang hampir 17 tahun di dunia ini, tepatnya pada tanggal 17 Oktober 1997. Di kelas, saya termasuk golongan pertengahan yang tidak terlalu tua ataupun tidak terlalu muda alias sedang-sedang saja. Saya bergolongan darah A. Sejujurnya, saya sudah lama ingin mencoba atau berlatih mendonorkan darah, tapi ya tetap saja jarum suntik itu lebih tajam dari pisaunya pedagang daging (for me). Jadi ya niat itu selalu terurungkan. Karena saya bergolongan darah A, maka seperti yang telah di analisa oleh beberapa ahli saya mudah terserang penyakit ringan. Seperti penyakit akrab saya yang satu ini, saya sering panggil dia "pilek". Hahaha, nggak ketinggalan satunya lagi yaitu "batuk". Lanjut ya, sekarang saya duduk di kelas XI-IPA2, SMA 2 KUDUS. Ikut ekstra vokal, dan karawitan.
Menurut ilmu perbintangan atau yang lebih akrab kita dengar sebagai Astrologi, saya ber-zodiak Libra. Jika diidentifikasi dari gambar yang ada, Libra adalah sesosok yang bijaksana. Simbol Timbangan berarti semuanya harus serba seimbang dan adil. Menurut kalian apakah saya sosok seperti itu?
Diposting oleh
Unknown
di
15.29
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Selasa, 13 Mei 2014
Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin menampilkan resep + video bagaimana caranya membuat OMURICE. Bagi penggemar Film Korea Drama Rooftop Prince pasti tau saat Park Ha membuatkan Omurice untuk putra mahkota yang kelaparan tersesat di masa depan. Admin dari resep-komplit akan memberikan cara membuat Omurice yang bisa dihidangkan untuk pangeran tercinta kita :). Omurice pada umumnya merupakan hidangan nasi goreng yang dibungkus dengan telur dadar yang natinya pasti enak dan lezat.
Bahan membuat Omurice :
- Nasi putih secukupnya
- ayam cincang secukupnya
- Garam dan lada secukupnya
- 3 siung bawang putih
- daun bawang secukupnya
- 1 butir cabai merah
- 2 butir telur untuk kulit omurice
- 1 butir telur dikocok di bahan omurice
- 3 siung bawang merah
- Mentega secukupnya
- Saus tomat
Cara membuat Omurice :
- Cincang halus bawang merah, bawang putih dan cabai merah.
- Tumis margarine, masukkan bawang merah, bawang putih dan cabai hingga harum. Lalu masukkan satubuah telur kocok, ayam cincang, dan nasi putih lalu aduk semua bahan hingga rata. Kemudian beri garam dan lada aduk lagi hingga rata.
- Kemudian sisihkan nasi yang telah digoreng.
- Buat dadar tipis dari dua butir telur. Dan taruh nasi di tengah dadar tersebut dan bungkus nasi goreng seperti membungkus lumpia. Setelah terbungkus hiasi dengan saus tomat diatasnya.
- Tadaaa... Nasi omurice telah siap disajikan :)
Silakan mencoba dengan tuntunan video dibawah ini
Diposting oleh
Unknown
di
18.29
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Postingan (Atom)